Link Kedinasan

:)

DEWAN GURU

Bimbingan

Pintar itu biasa yang luar biasa itu proses menjadi pintar

Program Pembiasaan

Bisa karena terbiasa, Budaya bersih dan kebiasaan baik lainnya ditanamkan sejak dini sebagai bentuk pengejawantahan karakter bangsa besar

Prestasi

kobarkan semangat pelajar, mencintai negeri, para idealis muda

Admin Web

Terus berkarya, bekerja, tak kenal henti, meraih ridho Illahi

Kamis, 18 Desember 2025

Alasan nyata kenapa anak lebih mudah mengingat detail game tapi mudah dlm pelajaran



Sebagai guru, saya sering tersenyum getir melihat satu fakta yang terus berulang di kelas:

anak bisa lupa rumus yang baru saja diajarkan pagi ini, tapi bisa mengingat dengan sangat rinci cara menyelesaikan misi game yang ia mainkan semalam.

Kadang saya bertanya dalam hati, “Sebenarnya mereka ini sulit menghafal… atau kita yang kalah menarik dari sebuah game?”

Semakin lama mengajar, saya menyadari bahwa ini bukan soal malas belajar semata. Ini adalah soal cara otak anak bekerja, cara emosi terlibat, dan bagaimana pengalaman belajar itu dirasakan. Dan semua itu justru terjadi secara sempurna di dunia game.

Berikut beberapa alasan paling nyata yang saya lihat setiap hari di sekolah.

1. Otak Anak Mengingat yang Menghadirkan Emosi, Bukan Sekadar Informasi. Dalam pembelajaran di kelas, sering kali yang kita berikan adalah informasi. Sementara dalam game, yang anak dapatkan adalah pengalaman emosional: tegang, senang, penasaran, marah, bangga, kecewa, lalu bangkit lagi.

 Ahli neurosains seperti Daniel Goleman menjelaskan bahwa emosi berperan besar dalam proses mengingat. Informasi yang disertai emosi kuat akan jauh lebih lama tersimpan di memori jangka panjang.

Di kelas, anak menghafal karena disuruh.

Di game, anak menghafal karena butuh untuk menang.

 Sebagai guru, saya sadar:

bukan berarti pelajaran kita tidak penting, tapi sering kali belum cukup “menghidupkan rasa”.

 

2. Game Mengaktifkan Sistem Hadiah Otak, Sekolah Sering Mengaktifkan Sistem Takut

 

Dalam game, setiap usaha anak langsung diberi respons: naik level, dapat poin, buka fitur baru, dapat ranking.

 

Menurut B.F. Skinner, perilaku yang diberi penguatan (reward) akan cenderung diulang. Game mempraktikkan teori ini dengan sangat konsisten.

 

Sementara di sekolah, yang sering muncul justru sebaliknya:

• salah → dimarahi

• lupa → dianggap malas

• rendah nilai → dianggap tidak mampu

 

Otak anak pun lebih sering bekerja dalam mode takut, bukan mode tumbuh.

 

Padahal para pakar seperti Carol Dweck dengan teori growth mindset menegaskan bahwa anak akan berkembang jauh lebih baik ketika merasa aman untuk salah dan diberi kesempatan memperbaiki diri.

 

3. Game Memberi Tantangan Bertahap, Sekolah Sering Melompat Terlalu Jauh

 

Dalam game, tidak ada musuh level 10 yang langsung dihadapi pemain pemula. Semua bertahap.

Pelan, naik, gagal, ulang, lalu naik lagi.

 

Di kelas, sering kali kita tanpa sadar menempatkan anak:

• langsung pada materi yang berat

• soal yang sulit tanpa pemanasan

• tuntutan tinggi tanpa kesiapan mental

 

Akibatnya bukan tertantang, tapi kewalahan.

 

4. Dalam Game Anak Merasa Memiliki Kendali, di Sekolah Anak Sering Hanya Mengikuti

 

Di game, anak bebas memilih:

• mau main kapan

• mau ulang misi berapa kali

• mau pakai strategi apa

 

Di sekolah, anak sering hanya menjadi penerima:

duduk, dengar, catat, kerjakan, setor, selesai.

 

Menurut Maria Montessori, rasa memiliki kendali (sense of control) adalah kunci utama tumbuhnya motivasi belajar alami. Ketika anak merasa pembelajaran itu miliknya, bukan paksaan orang dewasa, maka daya ingat dan kesadarannya ikut tumbuh.

 

5. Game Mengajarkan Melalui Pengalaman, Sekolah Masih Terjebak Ceramah

 

Anak-anak kita hari ini adalah pembelajar visual, aktif, dan kinestetik.

Game mengajak mereka:

• mencoba

• gagal

• memperbaiki

• mencoba lagi

 

Sedangkan di sekolah, sering kali anak belajar hanya lewat:mendengar, mencatat, menghafal

John Dewey, tokoh pendidikan progresif, menegaskan bahwa manusia belajar paling kuat melalui learning by doing, bukan sekadar mendengar penjelasan.

 

Meski anak-anak hari ini lebih mudah mengingat game daripada pelajaran, itu bukan tanda guru dan sekolah gagal. Kita hanya sedang hidup di zaman dengan tantangan yang jauh berbeda. Di tengah keterbatasan yang ada, guru tetap berjuang menghadirkan pembelajaran terbaik.

Di tengah semua itu, guru tetap berusaha menghadirkan pembelajaran terbaik yang mereka bisa.

#tips #tipsparenting #gameanak #murid 
Diambil dari tulisan atiekgurusd

Minggu, 07 Desember 2025

Giat Urban Farming di SDN Kartini 01: Belajar Menanam, Belajar Bahagia!

Giat Urban Farming di SDN Kartini 01: Belajar Menanam, Belajar Bahagia!

Halo teman-teman!
Hari ini kita mau cerita tentang kegiatan seru yang sedang berlangsung di SDN Kartini 01, yaitu Urban Farming. Apa itu Urban Farming?
Urban Farming adalah kegiatan bertani di lingkungan sekolah atau perkotaan. Jadi, meskipun kita tidak punya sawah yang luas, kita tetap bisa menanam sayur, buah, dan tanaman obat di halaman sekolah. Keren kan?

🌱 Kenapa Kita Melakukan Urban Farming? (Maksud Kegiatan)

Kegiatan ini dilakukan agar kita bisa belajar langsung dari alam. Tanaman itu bukan hanya untuk dilihat, tetapi bisa mengajarkan banyak hal seperti kerja sama, kesabaran, dan kepedulian. Selain itu, lingkungan sekolah jadi lebih hijau, segar, dan menyenangkan.

Urban farming juga membuat kita lebih dekat dengan makanan sehat. Kita jadi tahu dari mana sayuran berasal dan bagaimana cara merawatnya. Jadi, tidak hanya makan, tapi juga paham prosesnya dari awal sampai jadi siap panen!

🌟 Apa Tujuan dari Kegiatan Urban Farming ini?

Kegiatan Urban Farming di SDN Kartini 01 punya beberapa tujuan penting:

1. Menumbuhkan Sikap Peduli Lingkungan

Dengan merawat tanaman, kita belajar mencintai lingkungan. Kita jadi lebih rajin menjaga kebersihan dan tidak sembarangan membuang sampah.

2. Melatih Kerja Sama dan Gotong Royong

Urban Farming dilakukan bersama-sama. Ada yang menyiram, menanam, membersihkan gulma, dan merawat. Semua dilakukan dengan hati senang. Ini melatih kita bekerja dalam tim.

3. Menguatkan Profil Pelajar Pancasila

Kegiatan ini membantu kita menjadi pelajar yang beriman, gotong royong, bernalar kritis, dan kreatif. Kita belajar membuat keputusan kecil seperti memilih jenis tanaman dan cara merawatnya.

4. Menghasilkan Lingkungan Sekolah yang Sehat dan Asri

Sekolah jadi lebih hijau, udaranya lebih segar, dan pastinya nyaman dipandang.

5. Belajar Secara Langsung (Learning by Doing)

Daripada hanya melihat gambar di buku, kita langsung mempraktikkan cara menanam dan merawat tanaman. Belajarnya jadi lebih seru!

🌿 Apa Saja yang Kita Tanam?

Di SDN Kartini 01, kita menanam berbagai tanaman, seperti:

  • Kangkung

  • Bayam

  • Tomat

  • Cabe

  • Tanaman obat keluarga (TOGA) seperti jahe, kunyit, dan sereh

  • Bunga-bunga cantik untuk memperindah halaman sekolah

Semua tanaman dirawat dengan baik oleh siswa bersama guru. Setiap kelas punya jadwal piket untuk menyiram dan membersihkan area tanam.

🌞 Mengapa Urban Farming Menyenangkan?

Karena kita bisa bermain sambil belajar!
Kita bisa melihat bibit kecil tumbuh menjadi tanaman besar. Kita juga bisa merasakan bangga ketika tanaman yang kita rawat akhirnya bisa dipanen. Seru banget kan?

Urban farming membuat kita lebih aktif, kreatif, dan bahagia. Setiap hari kita bisa melihat perkembangan tanaman, seperti melihat teman baru yang setiap hari tumbuh semakin tinggi.

🌻 Ayo Kita Jaga Bersama!

Kegiatan Urban Farming ini bukan hanya milik beberapa siswa saja, tetapi milik seluruh warga SDN Kartini 01. Semua bisa ikut merawat dan menjaga agar tanaman tumbuh subur dan sehat.

Dengan semangat gotong royong dan rasa peduli pada lingkungan, kita bisa membuat sekolah kita menjadi tempat belajar yang lebih indah, nyaman, dan hijau.

“Menanam hari ini, menuai kebaikan di masa depan.”
Terus semangat ya teman-teman! 🌱✨

Senin, 10 November 2025

Kegiatan Penilaian Kinerja Guru dan Kepala Sekolah di SDN Kartini 01 Tahun 2025

Kegiatan Penilaian Kinerja Guru dan Kepala Sekolah di SDN Kartini 01 Tahun 2025

Halo, Sahabat Pendidikan!
Pada kesempatan kali ini, kami ingin berbagi cerita tentang kegiatan penting yang baru saja dilaksanakan di SDN Kartini 01, yaitu Penilaian Kinerja Guru (PKG) dan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS). Kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang bertujuan memastikan mutu pembelajaran dan manajemen sekolah terus meningkat dari waktu ke waktu.

Mengapa PKG dan PKKS Dilaksanakan?

PKG dan PKKS bukan sekadar penilaian rutin. Kegiatan ini berfungsi untuk:

  • Melihat sejauh mana guru dan kepala sekolah menjalankan tugas profesionalnya.

  • Menjadi dasar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

  • Memetakan apa saja yang sudah berjalan baik dan apa yang perlu ditingkatkan.

  • Mendorong guru serta kepala sekolah untuk terus berkembang.

Dengan kata lain, kegiatan ini adalah salah satu cara untuk memastikan bahwa layanan pendidikan di SDN Kartini 01 selalu bergerak ke arah yang lebih baik.



Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan penilaian dilaksanakan pada:

  • Tempat: SDN Kartini 01

  • Waktu : 10 November 2025

  • Tim Penilai: Pengawas sekolah, kepala sekolah (untuk PKG), serta tim PKKS tingkat gugus/korwil.

Proses penilaian dilakukan melalui beberapa tahapan, seperti:

  • Observasi kelas

  • Wawancara

  • Pemeriksaan dokumen (RPP, jurnal kelas, administrasi sekolah)

  • Penilaian menggunakan instrumen PKG dan PKKS yang telah ditetapkan

Seluruh kegiatan berjalan lancar dan penuh kekeluargaan.

Siapa Saja yang Dinilai?

Dalam kegiatan ini, seluruh guru SDN Kartini 01 menjalani PKG sesuai mata pelajaran atau tugas masing-masing.
Selain itu, Kepala Sekolah turut mengikuti PKKS sebagai bentuk evaluasi dan refleksi kinerja dalam memimpin sekolah.

Hasil Penilaian: Apresiasi dan Catatan Perbaikan

1. Penilaian Kinerja Guru (PKG)

Secara keseluruhan, guru-guru SDN Kartini 01 menunjukkan kinerja yang baik. Beberapa poin positif yang terlihat antara lain:

  • Perencanaan pembelajaran yang matang

  • Interaksi pembelajaran yang ramah dan menyenangkan

  • Penilaian hasil belajar yang konsisten

  • Pemanfaatan teknologi yang mulai meningkat

2. Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS)

Kinerja Kepala Sekolah dinilai baik dalam aspek manajerial, supervisi akademik, dan pengelolaan administrasi sekolah.
Beberapa poin yang menonjol:

  • Program supervisi berjalan dengan baik

  • Administrasi lengkap dan tertata

  • Komunikasi baik dengan guru, tenaga kependidikan, siswa, dan komite sekolah

Temuan dan Rekomendasi

Selain banyaknya hal positif, tentunya ada beberapa catatan yang perlu ditindaklanjuti untuk pengembangan ke depan, seperti:

  • Guru perlu lebih variatif dalam penggunaan media pembelajaran.

  • Dokumentasi administrasi pembelajaran perlu ditingkatkan.

  • Supervisi akademik dijadwalkan lebih rutin dan terdokumentasi.

Rekomendasi tindak lanjut:

  • Melaksanakan pelatihan internal mengenai penggunaan teknologi dalam pembelajaran

  • Penguatan komunitas belajar guru

  • Optimalisasi supervisi akademik dan manajerial

Penutup

Kegiatan PKG dan PKKS di SDN Kartini 01 tahun ini berjalan dengan sukses dan menjadi momentum penting untuk terus meningkatkan profesionalitas guru dan kepala sekolah. Semoga evaluasi ini dapat menjadi inspirasi untuk bergerak lebih baik, memberikan layanan pendidikan yang berdaya guna, serta menciptakan lingkungan sekolah yang ramah dan berkualitas.

Terima kasih kepada seluruh guru, tenaga kependidikan, dan pengawas sekolah yang telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini.
Sampai jumpa pada kegiatan selanjutnya!


Rabu, 01 Oktober 2025

UPACARA HARI KESAKTIAN PANCASILA

HARI KESAKTIAN PANCASILA

📜 Pantun Pembuka:

Pagi cerah burung pun bernyanyi,
Semangat belajar jangan berhenti.
Kita berkumpul di hari ini,
Mengenang pahlawan penuh berani.



Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Selamat pagi teman-teman, Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati.

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas rahmat-Nya, hari ini kita dapat memperingati Hari Kesaktian Pancasila, tanggal 1 Oktober.

Teman-teman yang saya banggakan,
Hari ini bukan sekadar upacara atau momen seremonial biasa. Hari ini adalah hari ketika kita mengingat bahwa Pancasila pernah hampir digantikan, dan para pahlawan rela mempertaruhkan nyawa demi mempertahankannya.

Kita hidup di zaman modern, di era gadget, media sosial, dan internet cepat. Tapi jangan lupa—semua itu bisa kita nikmati karena dulu ada pahlawan yang berjuang tanpa pamrih.


🌟 Sekarang, apa yang bisa kita lakukan?

  1. 📘 Belajar dengan semangat
    Belajar bukan cuma kewajiban, tapi bentuk terima kasih kepada pahlawan. Kalau kita malas, sama aja kayak menyia-nyiakan perjuangan mereka.

  2. 🤲 Punya adab yang santun
    Ucapkan “tolong” dan “terima kasih”, salami guru dengan sopan, jangan berkata kasar. Jadi keren itu bukan dari gaya, tapi dari sikap dan tata krama.

  3. 💬 Jaga lisan dan jari
    Jangan suka menyebar hoaks atau kata-kata kasar, baik di dunia nyata maupun online. Saring sebelum sharing!

  4. 👭 Bersatu walau berbeda
    Kita beda suku, agama, dan bahasa. Tapi kita tetap satu, karena kita Indonesia. Jangan jadikan perbedaan sebagai alasan untuk membenci.


💬 Quotes Motivasi Kekinian:

“Kalau kamu tidak bisa jadi pahlawan yang mengangkat senjata,
jadilah pelajar yang mengangkat semangat.”

“Generasi hebat bukan yang viral di media,
tapi yang punya adab, ilmu, dan cinta pada bangsa.”


📜 Pantun Penutup:

Terbang tinggi burung elang,
Menembus awan tak kenal lelah.
Jadi pelajar haruslah tenang,
Rajin belajar, beradab, dan penuh semangat juang.


Demikian pidato saya hari ini.
Semoga kita semua bisa menjadi generasi yang membanggakan—bukan hanya pintar, tapi juga santun dan cinta tanah air.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Terima kasih.


Kamis, 17 Juli 2025

MPLS Ramah di SDN Kartini 01 Tahun Ajaran 2025/2026



🌼 MPLS Ramah di SDN Kartini 01 Tahun Ajaran 2025/2026

Menyambut Peserta Didik Baru dengan Hangat dan Ceria

SDN Kartini 01 menyelenggarakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Ramah selama lima hari, mulai tanggal 14 hingga 18 Juli 2025, sebagai bagian dari penyambutan peserta didik baru Tahun Ajaran 2025/2026. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu siswa beradaptasi dengan lingkungan sekolah baru secara menyenangkan, aman, dan penuh semangat.


🌟 Tema MPLS:

“Bersama Kita Tumbuh, Belajar, dan Berkarakter”

Dengan semangat Kurikulum Merdeka dan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila, MPLS di SDN Kartini 01 dirancang ramah anak, tanpa kekerasan, serta mengedepankan nilai kebersamaan, kreativitas, dan rasa ingin tahu.


📆 Rangkaian Kegiatan MPLS

14–18 Juli 2025

Hari Pertama – Senin, 14 Juli 2025: Selamat Datang di SDN Kartini 01

  • Upacara pembukaan dan sambutan Kepala Sekolah

  • Perkenalan guru dan tenaga kependidikan

  • Perkenalan antar siswa

  • Ice breaking dan permainan ringan

  • Tur keliling lingkungan sekolah

Hari Kedua – Selasa, 15 Juli 2025: Mengenal Sekolahku

  • Mengenal struktur organisasi dan tata tertib sekolah

  • Pengenalan fasilitas sekolah: perpustakaan, UKS, ruang kelas, dan toilet bersih

  • Simulasi kegiatan belajar mengajar

  • Menyanyikan lagu wajib nasional dan Mars SDN Kartini 01

Hari Ketiga – Rabu, 16 Juli 2025: Belajar Nilai dan Karakter

  • Pengenalan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila

  • Aktivitas menanam dan peduli lingkungan sekolah

  • Cerita inspiratif dan mendongeng

  • Permainan edukatif berbasis nilai karakter

Hari Keempat – Kamis, 17 Juli 2025: Ekspresiku, Kreativitasku

  • Kegiatan seni dan kreativitas (menggambar, mewarnai, kolase)

  • Menyusun pohon harapan bersama teman baru

  • Menonton film edukatif singkat

  • Games kelompok membangun kerja sama

Hari Kelima – Jumat, 18 Juli 2025: Bersama Kita Hebat!

  • Senam pagi bersama

  • Penampilan bakat peserta didik baru

  • Penutupan MPLS: refleksi, kesan pesan, dan pembagian hadiah

  • Pemberian pin “Siswa Hebat SDN Kartini 01”


MPLS Ramah di SDN Kartini 01 adalah bentuk nyata dari komitmen sekolah dalam menciptakan ruang belajar yang aman, nyaman, dan mendukung tumbuh kembang peserta didik secara menyeluruh.
Dengan kegiatan yang variatif dan menyenangkan, diharapkan setiap peserta didik baru merasa bangga menjadi bagian dari keluarga besar SDN Kartini 01.

📸 Nantikan dokumentasi serunya di media sosial kami!


Senin, 07 April 2025

Libur Lebaran Usai, Semangat Baru Menanti! Siap Kembali ke Sekolah, Kelas 6 Siap Hadapi Tantangan!


Halo semuanya! Bagaimana kabarnya setelah menikmati libur Hari Raya Idul Fitri yang penuh kehangatan dan kebersamaan? Semoga kita semua sudah kembali segar dan semangat setelah bersilaturahmi dengan keluarga dan menikmati hidangan lebaran yang lezat. Tak terasa, waktu libur telah usai dan kita kembali bersiap untuk rutinitas sekolah. Bagi kalian semua, kembalinya ke sekolah tentu membawa semangat baru untuk belajar dan bertemu kembali dengan teman-teman serta Bapak dan Ibu Guru tercinta. Spesial untuk Sahabat Kelas 6: 

Nah, ada semangat yang lebih membara nih buat teman-teman kelas 6! Libur lebaran kemarin tentu menjadi momen istirahat sejenak dari persiapan ujian yang sebentar lagi akan kita hadapi. Sekarang, saatnya kita kembali fokus dan memompa semangat belajar lebih tinggi lagi. Mengapa Semangat Itu Penting? Ingatlah, teman-teman, semangat adalah kunci utama dalam meraih keberhasilan. Dengan semangat yang membara, belajar akan terasa lebih menyenangkan dan materi pelajaran akan lebih mudah diserap. Semangat juga akan membantu kita mengatasi rasa malas dan tantangan yang mungkin muncul dalam persiapan ujian. 
Tips Jitu Kembali ke Sekolah dengan Semangat: 
  1. Atur Kembali Ritme: Setelah beberapa hari menikmati waktu santai, coba atur kembali jadwal tidur dan bangun kalian seperti hari sekolah. Tidur yang cukup akan membuat badan dan pikiran lebih segar saat kembali belajar. 
  2. Siapkan Perlengkapan Sekolah: Cek kembali buku pelajaran, alat tulis, dan seragam sekolah kalian. Pastikan semuanya sudah siap dan tertata rapi agar tidak ada yang tertinggal di hari pertama sekolah. 
  3. Bertemu dan Berbagi Cerita dengan Teman: Berjumpa kembali dengan teman-teman bisa menjadi penyemangat. Kalian bisa saling berbagi cerita liburan dan saling memotivasi untuk kembali belajar dengan giat. 
  4. Ingat Tujuan Kalian: Ingatlah kembali impian dan cita-cita kalian. Jadikan ujian sebagai salah satu langkah penting untuk meraihnya. Visualisasikan keberhasilan kalian, ini akan menambah motivasi belajar. 
  5. Minta Dukungan Orang Tua dan Guru: Jangan ragu untuk berbicara dengan orang tua dan guru jika kalian merasa kesulitan atau membutuhkan dukungan. Mereka akan selalu siap membantu kalian. 
  6. Mulai dengan Ringan: Di awal masuk sekolah, mungkin kita masih perlu beradaptasi. Mulailah belajar dengan mengulang materi-materi yang sudah dipelajari dan membuat rencana belajar yang teratur. 

Mari Bersama Hadapi Tantangan! Untuk seluruh siswa SDN Kartini 01 mari kita kembali ke sekolah dengan semangat yang membara. Mari kita jadikan setiap hari belajar sebagai langkah untuk meraih impian kita. Khusus untuk teman-teman kelas 6, mari kita persiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi ujian mendatang. Kita pasti bisa! Selamat kembali ke sekolah! Mari kita ukir prestasi yang membanggakan di semester ini. 

Salam hangat

Jumat, 21 Maret 2025

Liburan Hari Raya Produktif: Isi dengan Kegiatan Positif, Raih Manfaat!


Liburan hari raya telah tiba! Saatnya bagi siswa untuk bersantai dan menikmati waktu luang setelah menjalani rutinitas belajar yang padat. Namun, liburan bukan berarti hanya bermalas-malasan. Ada banyak kegiatan positif yang bisa dilakukan untuk mengisi waktu liburan agar lebih bermanfaat dan produktif.

1. Menekuni Hobi dan Minat:

Liburan adalah waktu yang tepat untuk menekuni hobi dan minat yang selama ini terpendam. Siswa bisa belajar bermain alat musik, menggambar, menulis, atau bahkan mencoba resep masakan baru. Selain menyenangkan, menekuni hobi juga dapat mengembangkan kreativitas dan bakat siswa.

2. Kegiatan Sosial dan Relawan:

Mengisi liburan dengan kegiatan sosial dan menjadi relawan dapat memberikan pengalaman berharga bagi siswa. Mereka bisa membantu di panti asuhan, ikut serta dalam kegiatan bersih-bersih lingkungan, atau membantu tetangga yang membutuhkan. Kegiatan ini tidak hanya bermanfaat bagi orang lain, tetapi juga menumbuhkan rasa empati dan kepedulian sosial siswa.

3. Menjelajahi Tempat Baru:

Liburan adalah waktu yang tepat untuk menjelajahi tempat-tempat baru di sekitar tempat tinggal atau bahkan di luar kota. Siswa bisa mengunjungi museum, taman, atau tempat wisata edukatif lainnya. Menjelajahi tempat baru dapat memperluas wawasan dan pengetahuan siswa tentang budaya dan sejarah.

4. Membaca Buku dan Menonton Film Edukatif:

Membaca buku dan menonton film edukatif adalah cara yang menyenangkan dan bermanfaat untuk mengisi waktu liburan. Siswa bisa membaca buku-buku fiksi atau non-fiksi yang menarik, atau menonton film-film dokumenter yang informatif. Kegiatan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan siswa.

5. Berkumpul Bersama Keluarga dan Teman:

Liburan adalah waktu yang tepat untuk mempererat hubungan dengan keluarga dan teman. Siswa bisa menghabiskan waktu bersama keluarga di rumah, atau pergi berlibur bersama teman-teman. Berkumpul bersama orang-orang terdekat dapat meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan siswa.

6. Belajar Keterampilan Baru:

Liburan adalah waktu yang tepat untuk belajar keterampilan baru yang bermanfaat. Siswa bisa belajar bahasa asing, belajar menggunakan aplikasi komputer, atau belajar memasak. Keterampilan baru dapat meningkatkan kemampuan dan daya saing siswa di masa depan.

Manfaat Kegiatan Positif Selama Liburan:

  • Meningkatkan kreativitas dan bakat siswa.
  • Menumbuhkan rasa empati dan kepedulian sosial.
  • Memperluas wawasan dan pengetahuan siswa.
  • Meningkatkan kemampuan dan daya saing siswa.
  • Mempererat hubungan dengan keluarga dan teman.
  • Meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan siswa.

Dengan mengisi liburan hari raya dengan berbagai kegiatan positif, siswa tidak hanya mendapatkan manfaat bagi diri sendiri, tetapi juga bagi orang lain. Selamat berlibur dan semoga liburan kali ini membawa berkah dan kebahagiaan bagi kita semua.

Taqabbalallahu minna wa minkum, Semoga Alloh menerima amal ibadah kami dan kamu, selamat Hari Raya Idul Fitri 1446H / 2025

Senin, 10 Maret 2025

Ramadhan Ceria di Sekolah: Menjalin Ukhuwah


Ramadhan Ceria di Sekolah: Menjalin Ukhuwah, Meraih Berkah dengan Pembiasaan Baik

Bulan Ramadhan telah tiba, membawa berkah dan kebahagiaan bagi seluruh umat Muslim di dunia, tak terkecuali bagi siswa-siswi di sekolah kita. Suasana sekolah pun berubah menjadi lebih syahdu dan penuh kegiatan positif.

Sejak awal Ramadhan, sekolah mengadakan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan siswa, sekaligus menjalin ukhuwah Islamiyah. Salah satu kegiatan rutin yang diadakan adalah tadarus Al-Qur'an bersama di masjid sekolah sebelum jam pelajaran dimulai. Suara merdu lantunan ayat suci Al-Qur'an menggema di setiap sudut sekolah, menciptakan suasana yang menenangkan dan penuh kedamaian.

Selain tadarus, sekolah juga mengadakan pesantren kilat selama beberapa hari. Dalam pesantren kilat ini, siswa mengikuti berbagai kegiatan keagamaan, seperti shalat berjamaah, ceramah agama, dan kajian tematik tentang Ramadhan. Kegiatan ini tidak hanya menambah pengetahuan agama siswa, tetapi juga melatih kedisiplinan dan kemandirian mereka.

Salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu oleh siswa adalah buka puasa bersama. Di momen ini, siswa dan guru berkumpul di halaman sekolah untuk berbuka puasa bersama. Suasana kebersamaan dan kekeluargaan sangat terasa di momen ini. Setelah berbuka puasa, siswa melaksanakan shalat tarawih berjamaah di masjid sekolah.

Selain kegiatan keagamaan, sekolah juga mengadakan kegiatan sosial selama bulan Ramadhan. Siswa diajak untuk berbagi kebahagiaan dengan sesama melalui kegiatan berbagi takjil dan santunan kepada anak yatim. Kegiatan ini menumbuhkan rasa empati dan kepedulian sosial siswa.

Pembiasaan Bersama di Awal Pembelajaran:

Untuk menambah keberkahan di bulan Ramadhan, sekolah juga mengadakan pembiasaan bersama di awal pembelajaran. Setiap pagi, sebelum pelajaran dimulai, siswa dan guru bersama-sama membaca doa, melafalkan Asmaul Husna, dan mendengarkan ceramah singkat tentang nilai-nilai kebaikan dalam Islam. Pembiasaan ini bertujuan untuk:

  • Menciptakan suasana belajar yang religius dan kondusif.
  • Menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam Islam sejak dini.
  • Meningkatkan keimanan dan ketakwaan siswa.
  • Melatih siswa untuk selalu mengingat Allah SWT dalam setiap aktivitas.

Manfaat Kegiatan Ramadhan bagi Siswa:

  • Meningkatkan keimanan dan ketakwaan: Melalui kegiatan tadarus, shalat berjamaah, ceramah agama, dan kajian tematik, siswa dapat meningkatkan pemahaman dan pengamalan agama Islam.
  • Menjalin ukhuwah Islamiyah: Kegiatan buka puasa bersama dan shalat tarawih berjamaah mempererat tali persaudaraan antar siswa dan guru.
  • Melatih kedisiplinan dan kemandirian: Puasa melatih siswa untuk menahan diri dari makan dan minum, serta melatih kedisiplinan dalam menjalankan ibadah.
  • Menumbuhkan rasa empati dan kepedulian sosial: Kegiatan berbagi takjil dan santunan kepada anak yatim menumbuhkan rasa empati dan kepedulian sosial siswa terhadap sesama.
  • Menambah pengetahuan dan wawasan: Ceramah agama dan kajian tematik menambah pengetahuan dan wawasan siswa tentang agama Islam dan nilai-nilai kebaikan.
  • Menciptakan suasana belajar yang kondusif: Suasana sekolah yang tenang dan penuh kedamaian selama bulan Ramadhan menciptakan suasana belajar yang kondusif bagi siswa.
  • Membiasakan diri dengan nilai-nilai kebaikan: Pembiasaan bersama di awal pembelajaran menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam Islam sejak dini.

Dengan berbagai kegiatan positif dan pembiasaan baik yang diadakan selama bulan Ramadhan, diharapkan siswa dapat meraih berkah Ramadhan dan menjadi pribadi yang lebih baik. Semoga Ramadhan tahun ini membawa berkah dan kebahagiaan bagi kita semua.

Kamis, 23 Januari 2025

Mengajarkan Anak Mengatur Waktu dengan Membuat Jadwal Kegiatan Sehari-hari

Mendidik anak untuk mengatur waktu sejak dini adalah investasi yang sangat berharga. Dengan membantu mereka memahami pentingnya manajemen waktu, kita membekali mereka dengan keterampilan yang akan sangat berguna sepanjang hidup. Salah satu cara efektif untuk mengajarkan hal ini adalah dengan membuat jadwal kegiatan sehari-hari. Berikut beberapa langkah dan tips untuk mengajak anak mengatur waktu dengan membuat jadwal kegiatan.


1. Diskusikan dan Libatkan Anak

Langkah pertama dalam membuat jadwal adalah melibatkan anak dalam prosesnya. Ajak mereka berdiskusi tentang kegiatan apa saja yang perlu dimasukkan dalam jadwal. Dengan melibatkan anak, mereka akan merasa lebih bertanggung jawab dan termotivasi untuk mengikuti jadwal yang telah disusun bersama.


2. Buat Jadwal yang Menarik

Gunakan alat bantu visual seperti papan tulis, kalender dinding, atau aplikasi digital untuk membuat jadwal. Tambahkan elemen warna-warni atau gambar-gambar menarik untuk membuat jadwal tersebut lebih menyenangkan dan mudah diikuti oleh anak.


3. Tentukan Prioritas

Ajarkan anak untuk memahami prioritas. Misalnya, kegiatan sekolah dan pekerjaan rumah harus didahulukan sebelum waktu bermain atau menonton televisi. Dengan memahami prioritas, anak akan belajar untuk menyelesaikan tugas-tugas penting terlebih dahulu.


4. Sisipkan Waktu Istirahat

Ingatlah untuk selalu menyisipkan waktu istirahat di antara kegiatan. Anak-anak membutuhkan waktu untuk beristirahat dan bermain agar tidak merasa terlalu terbebani dengan jadwal yang padat.


5. Review dan Evaluasi

Bersama-sama dengan anak, lakukan review jadwal secara berkala. Evaluasi kegiatan mana yang berjalan dengan baik dan mana yang perlu disesuaikan. Dengan melakukan review, anak akan belajar untuk melakukan refleksi dan perbaikan diri.


6. Berikan Pujian dan Penghargaan

Jangan lupa untuk memberikan pujian dan penghargaan ketika anak berhasil mengikuti jadwal dengan baik. Penghargaan ini bisa berupa kata-kata pujian, stiker bintang di kalender, atau kegiatan spesial yang mereka sukai. Ini akan memberi anak motivasi ekstra untuk terus mengatur waktu dengan baik.


Kesimpulan

Mengajarkan anak untuk mengatur waktu dengan membuat jadwal kegiatan sehari-hari adalah langkah penting dalam pembentukan karakter mereka. Dengan disiplin dan dukungan yang tepat, anak akan tumbuh menjadi individu yang lebih terorganisir dan bertanggung jawab. Ayo, mulai hari ini, ajak anak Anda untuk membuat jadwal kegiatan sehari-hari dan lihat betapa besar perubahan positif yang bisa terjadi!


Berikut adalah contoh jadwal kegiatan sehari-hari untuk membantu anak mengatur waktu mereka:

WaktuKegiatan
06:00 - 07:00
Bangun tidur, mandi, dan sarapan
07:00 - 08:00
Persiapan dan perjalanan ke sekolah
08:00 - 12:00
Belajar di sekolah
12:00 - 13:00
Makan siang di sekolah
13:00 - 15:00
Belajar di sekolah (lanjutan)
15:00 - 16:00
Pulang dari sekolah
16:00 - 17:00
Waktu bermain atau beristirahat
17:00 - 18:00
Mengerjakan pekerjaan rumah (PR)
18:00 - 19:00
Waktu bersama keluarga dan makan malam
19:00 - 20:00
Membaca atau aktivitas kreatif
20:00 - 21:00
Persiapan tidur (mandi, gosok gigi, dll.)
21:00
Waktu tidur

Jadwal ini bisa disesuaikan sesuai dengan kebutuhan dan rutinitas anak Anda. Semoga bermanfaat! 🌟

Kamis, 02 Januari 2025

Persiapan Hari Pertama Sekolah Setelah Libur Semester



Persiapan Hari Pertama Sekolah Setelah Libur Semester 1

Hari pertama sekolah setelah libur semester 1 selalu membawa campuran perasaan. Ada rasa semangat untuk kembali beraktivitas, bertemu teman-teman, serta mengejar target baru, namun di sisi lain, ada juga rasa malas dan enggan untuk meninggalkan kenyamanan liburan. Agar hari pertama sekolah ini berjalan lancar dan penuh semangat, berikut adalah beberapa persiapan yang bisa kamu lakukan.

1. Atur Jam Tidur Sejak Sebelumnya

Salah satu tantangan terbesar setelah liburan adalah kembali menyesuaikan diri dengan rutinitas pagi. Setelah beberapa minggu tidur lebih larut, tubuh mungkin akan kesulitan bangun lebih pagi. Oleh karena itu, penting untuk mulai mengatur jam tidur beberapa hari sebelum hari pertama sekolah. Cobalah untuk tidur lebih awal dan bangun lebih pagi agar tubuh kamu bisa beradaptasi dengan baik. Tidur yang cukup akan membantu kamu merasa lebih segar dan siap menghadapi aktivitas sekolah.

2. Siapkan Perlengkapan Sekolah

Pastikan semua perlengkapan sekolah sudah siap jauh-jauh hari sebelum hari pertama. Periksa tas sekolah, buku, alat tulis, pakaian seragam, dan sepatu. Jika ada perlengkapan yang hilang atau rusak, segera belilah penggantinya. Jangan lupa untuk memastikan bahwa semua tugas yang harus dikumpulkan sudah selesai dan disiapkan. Jika ada dokumen atau formulir yang perlu ditandatangani oleh orang tua, pastikan itu sudah terurus dengan baik.

3. Buat Rencana untuk Semester 2

Liburan adalah waktu yang tepat untuk merenung dan merencanakan semester berikutnya. Gunakan beberapa hari menjelang hari pertama sekolah untuk menetapkan tujuan atau target yang ingin dicapai di semester 2. Misalnya, kamu bisa menargetkan nilai tertentu, aktif berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler, atau meningkatkan keterampilan dalam pelajaran yang dirasa sulit. Menetapkan tujuan akan memberikan arah yang jelas dan membuatmu lebih termotivasi.

4. Jaga Kesehatan

Setelah liburan, sering kali tubuh menjadi lebih rentan terhadap penyakit karena pola makan dan tidur yang kurang teratur. Oleh karena itu, sebelum kembali ke sekolah, pastikan tubuhmu dalam kondisi sehat. Perbanyak konsumsi makanan bergizi, seperti buah dan sayuran, serta jangan lupa untuk rutin berolahraga. Jangan lupa juga untuk mencuci tangan dengan sabun dan menggunakan masker jika diperlukan, terutama jika sedang banyak kasus penyakit di sekitar tempat tinggalmu.

5. Berpikir Positif

Kadang, kembali ke sekolah setelah liburan bisa terasa berat, terutama setelah beberapa hari penuh dengan kesenangan dan kenyamanan. Untuk itu, coba tanamkan dalam pikiranmu bahwa hari pertama sekolah adalah kesempatan untuk memulai hal-hal baru. Alihkan fokus dari rasa malas menjadi rasa penasaran dan semangat untuk menjalani semester baru. Ingat, hari pertama sekolah juga berarti bertemu dengan teman-teman lagi, belajar hal baru, dan tentu saja, semakin dekat dengan cita-cita yang ingin dicapai.

6. Ciptakan Rutinitas Pagi yang Menyenangkan

Membiasakan diri dengan rutinitas pagi yang menyenangkan dapat membantu mengurangi rasa malas dan meningkatkan mood. Kamu bisa menyiapkan sarapan yang sehat, mendengarkan musik favorit, atau melakukan sedikit peregangan sebelum berangkat ke sekolah. Meskipun terdengar sederhana, rutinitas pagi yang menyenangkan bisa membuatmu merasa lebih siap dan bersemangat untuk memulai hari.

7. Jaga Komunikasi dengan Teman dan Guru

Sebelum kembali ke sekolah, ada baiknya untuk menjaga komunikasi dengan teman-teman atau guru melalui pesan atau media sosial. Ini akan membantu kamu untuk tetap merasa terhubung, sekaligus memberi kesempatan untuk berbagi cerita tentang liburan yang baru saja selesai. Selain itu, dengan mengetahui beberapa informasi atau pembaruan dari teman-teman, kamu bisa lebih siap mental menghadapi hari pertama.

8. Jangan Takut untuk Memulai Kembali

Banyak siswa yang merasa sedikit cemas saat harus memulai kembali setelah liburan panjang. Tak perlu khawatir, perasaan ini sangat normal. Yang terpenting adalah memberi diri waktu untuk beradaptasi dan memberi diri ruang untuk berkembang. Fokuskan pada proses dan nikmati setiap langkah yang diambil menuju tujuanmu.

Kesimpulan

Hari pertama sekolah setelah liburan semester 1 memang bisa menjadi tantangan tersendiri. Namun, dengan persiapan yang matang dan sikap positif, kamu bisa menjalani hari pertama dengan semangat dan energi baru. Mulailah dengan langkah kecil, atur waktu tidur yang baik, siapkan perlengkapan sekolah, serta tetapkan tujuan untuk semester 2. Selamat kembali ke sekolah, dan semoga tahun ajaran yang baru ini membawa banyak keberhasilan dan kebahagiaan!